Jumat, 29 Oktober 2010

cara mengecilkan perut buncit

Bagaimana cara mengecilkan perut yang buncit? Apakah ada tips mengecilkan perut secara alami? Memiliki perut gendut memang bukan hal yang patut dibanggakan. Selain tak sedap dipandang, kondisi ini juga bisa merusak penampilan. Timbunan lemak yang berlebihan di bagian perut nyatanya bisa menghambat fungsi hati sebagai penyaring racun dalam darah.

Dengan kondisi ini membuat sistem sirkulasi tubuh tidak berjalan normal dan menjadi pemicu timbulnya berbagai masalah kesehatan, seperti kadar kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.

Sebagian besar perut menggelembung alias buncit disebabkan oleh faktor dasar yaitu diet dan gaya hidup. Berikut ini beberapa cara untuk menghilangkan perut buncit baik pada pria maupun wanita, cekidot :

perut buncit
1. Minum air
Jika kepenuhan perut disebabkan oleh penyimpanan air, Anda sebenarnya dapat mengurangi masalah tersebut dengan minum air lebih banyak. Hal ini akan mencairkan konsentrasi sodium dalam tubuh sehingga meningkatkan jumlah air yang keluar dari sistem. Minum lebih banyak air juga menjamin fungsi empedu efektif untuk mengeluarkan produk sampah. Jangan merubah konsumsi air saat diet karena banyak bahan yang sulit dicerna dan dapat menyebabkan perut menggelembung.

2. Makan perlahan-lahan
Hindari makan cepat, karena ketika Anda menelan terlalu cepat, setidaknya udara tertahan dalam usus dan membentuk gas yang dapat memicu penggelembungan perut. Selalu duduk saat makan dan kunyah makan secara perlahan-lahan. Makanan yang tidak terkunyah menjadi bagian-bagian kecil tidak dapat dicerna dengan sempurna yang kemudian menghasilkan banyak gas yang menimbulkan penggelembungan.

3. Mengurangi konsumsi garam
Terlalu banyak garam dalam diet menambah ektra sodium terhadap cairan tubuh yang memperlambat mekanisme sehingga mendorong air keluar dari sel. Akibatnya perut terasa penuh dan menggelembung.

4. Konsumsi serat yang tepat
Serat adalah elemen penting dalam diet, tetapi untuk mengimbangi penyimpanan air yang menyebabkan penggelembungan, makanlah serat dalam buah-buahan seperti apel dan pear yang memiliki banyak kandungan air.

5. Awasi pengobatan
Perut yang mengembang adalah efek samping dari konsumsi obat. Aspirin kadang-kadang menyebabkan masalah perut yang memicu sembelit dan penggelembungan, termasuk pil kontrasepsi.

6. Hindari sembelit
Sembelit didefinisikan sebagai memiliki lebih sedikit dari tiga kali buang air besar dalam seminggu atau jika terlibat ketegangan. Sebagai akibat perut terasa menambah besar. Untuk merangsang isi perut, tingkatkan konsumsi serat dari buah-buahan dan sayuran, lakukan secara gradual untuk menghindari fermentasi dan produksi gas yang berlebihan.

7. Olahraga
Olahraga memang salah satu cara yang wajib ditempuh untuk menghilangkan si perut buncit. Olahraga akan membantu menggerakkan cairan dalam perut yang dapat menyebabkan perut besar dengan mendorongnya keluar dari jaringan dan masuk aliran darah dimana akan dilkeluarkan sebagai keringat atau dibawa ke empedu untuk dikeluarkan sebagai urine. Olahraga yang disarankan antara lain aerobik.

Itulah beberapa tips mengatasi perut buncit yang bisa anda lakukan, sekalian baca juga cara mengatasi ejakulasi dini secara alami. Selamat mencoba dan semoga berhasil mengecilkan perut Anda! [@ dikutip dari berbagai sumber]

Rabu, 27 Oktober 2010

pengelolaan limbah cair dengan rotating biological contactor

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adaptasi unik. Inilah sebutan yang diberikan kepada Rotating Biological Contactor (RBC) karena modifikasinya khas sebagai proses pertumbuhan lekat (attached growth process). Sesuai dengan namanya, unit pengolah air limbah ini berotasi dengan pusat pada sumbu atau as yang digerakkan oleh motor drive system dan/atau tiupan udara (air drive system) dari difusser yang dibenam dalam air limbah, di bawah media. Berbahan plastik, media tempat pelekatan mikroba dipasang sedemikian rupa sehingga terjadi kontak yang seluas-luasnya dengan air limbah dan oksigen yang terjadi silih berganti.
Di dalam pengolahan limbah cair ada banyak cara yang bias dilakukan tergantung dari limbah tersebut, setiap cara atau proses yang digunakan pastinya memiliki kelebihan maupun kekurangan masing2 , di dalam makalah ini kita akan membahas salah satu cara pengolahan limbah dengan metode RBC atau rotating biological contactor.
B. Tujuan
• Mendefinisikan apa yang dimaksud dengan rotating biological contactor
• Mempelajari prinsip kerja dari proses tersebut
• Mampu memberikan kelebihan maupun kekurangan dari proses tersebut
• Mempelajari aplikasi yang terdapat dalam proses tersebut
C. Manfaat
• Mengetahui definisi dari proses RBC tersebut
• Mengetahui prinsip kerj proses RBC ini.
• Memberikan keterangan mengenai kelebihan kekurangan serta aplikasi yang ada pada proses ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi rotating biological contactor
RBC atau rotating biological contactor ialah suatu proses pengolahan limbah cair dengan menggunakan metode dimana unit pengolah air limbah ini berotasi dengan pusat pada sumbu atau as yang digerakkan oleh motor drive system dan/atau tiupan udara (air drive system) dari difusser yang dibenam dalam air limbah, di bawah media. Berbahan plastik, media tempat pelekatan mikroba dipasang sedemikian rupa sehingga terjadi kontak yang seluas-luasnya dengan air limbah dan oksigen yang terjadi silih berganti.
Dimana metodenya melibatkan kontak dengan unsure-unsur biologi di dalam perputaran ataupun rotasi.

B. Prinsip kerja
Mekanisme aerasinya terjadi ketika mikroba terpapar oksigen di luar air limbah sehingga terjadi pelarutan oksigen akibat difusi. Sesaat kemudian, mikroba ini tercelup lagi ke dalam air limbah sekaligus memberikan oksigen kepada mikroba yang tersuspensi di dalam bak. Bersamaan dengan itu terjadi juga reintake material organik dan anorganik yang melekat di dalam biofilm. Tetesan air berbutir-butir yang jatuh dari media plastik dan bagian biofilm yang melekat di permukaan plastik juga memberikan peluang reaerasi. Begitu seterusnya secara kontinyu 24 jam sehari, ada bagian yang terendam air, ada bagian yang terpapar oksigen.

C. Kelebihan dan kekurangan rotating biological Contactor
Adapun keurangan dari proses rotating biological contactor ini ialah ;
• karena waktu kontaknya lebih lama, bisa mencapai 8-10 jam,
• kebutuhan lahannya relatif sempit,
• permukaan kontaknya relatif luas,
• tahan terhadap beban kejut (shock looading) organik dan hidrolis,
• peluruhan biomassa berlebihnya efektif.
• Konsumsi atau kebutuhan energi listriknya juga rendah dibandingkan dengan aerasi mekanis pada activated sludge dan trickling filter.
• RBC juga mampu mengolah air limbah timbulan aktivitas pertambangan yang mengandung senyawa beracun, besi, sianida, selenium, dll.
Sedangkan kekurangannya yaitu ;
• Masalah utama RBC adalah kerusakan pada materialnya seperti as, coupling, bearing, rantai, gear box, motor listrik, dll.
• Biaya kapital dan pemasangan RBC bisa lebih mahal daripada activated sludge per debit per kualitas air limbah yang setara. Secara bioproses, kalau oksigen terlarutnya rendah dan ada sulfida di dalam air limbahnya maka bakteri pengganggu seperti Beggiatoa akan tumbuh di media RBC.
• Dibandingkan dengan unit lumpur aktif konvensional, biaya investasi RBC menjadi mahal kalau debit air olahannya besar. Oleh sebab itu, RBC lebih cocok diterapkan pada debit kecil, misalnya untuk air limbah rumah sakit, hotel, pabrik, kampus.
• Dalam desainnya, meskipun sudah banyak diteliti, belum banyak terungkap parameter desain yang berkaitan dengan bioproses kecuali rumus-rumus empiris. Itu sebabnya, desainer RBC selalu menggunakan tabel dan grafik yang dibuat oleh praktisi dan didasarkan pada parameter dari instalasi yang sudah dibangun.

D . Aplikasi Rotating biological Contactor
Kinerja RBC bergantung juga pada jumlah kompartemennya. Satu modul bisa berisi empat atau lima kompartemen. Di kompartemen pertama bisa ditambahkan aliran balik menuju unit pengendap awal agar kondisinya tidak terlalu anaerobik sehingga bau busuknya berkurang sekaligus membantu dinamika pertumbuhan mikroba. Begitu juga di kompartemen akhir bisa dipasang aliran balik menuju unit pengendap awal dengan maksud serupa. Umumnya, media kontak RBC terendam di dalam air limbah setinggi 40% dari diameternya. Kecepatan putarannya antara 1 – 3 putaran per menit. Putaran ini memberikan energi yang cukup bagi gaya hidrolis untuk meluruhkan biofilm dan aliran airnya turbulen supaya padatannya tetap tersuspensi (tidak mengendap). Waktu tinggal hidrolisnya di dalam setiap modul relatif singkat, yaitu 20 menit pada beban normal. Setiap tahap atau modulnya cenderung beroperasi sebagai reaktor teraduk sempurna.

Berkaitan dengan media lekat mikrobanya, ada beberapa bahan yang dapat digunakan. Yang sering dipilih adalah media plastik HDPE (high-density polyethylene) berdiameter antara 2 – 4 m, dengan ketebalan mencapai 10 mm. Bentuk media bisa berupa lembaran pelat tetapi bisa juga berupa pipa-pipa atau tabung yang dipasang pada satu poros besi dengan bentangan mencapai 8 m. Media beserta poros dan motornya ini disebut satu modul yang terus berotasi di dalam bak. Beberapa modul dapat dipasang secara seri atau paralel sesuai dengan kebutuhan debit air limbah yang diolah. Biasanya antarmodul dipisahkan oleh sekat (baffle) untuk menghindari aliran singkat (short circuiting) di dalam tangki (bak). Kinerja RBC pun dipengaruhi oleh temperatur air limbah, konsentrasi substrat influen, waktu tinggal hidrolis, rasio volume tangki terhadap luas permukaan media, kecepatan rotasi media, dan oksigen terlarut.

Umumnya, untuk mengolah air limbah domestik RBC tidak memerlukan pembibitan (seeding) mikroba. Sebab, mikroba sudah tersedia dalam jumlah yang cukup sebagai awal dalam memulai proses. Kira-kira sepekan sampai dua pekan setelah dimulai pengolahannya, di permukaan media akan menempel biomassa setebal 1 – 4 mm. Ketebalan ini bergantung pada kekuatan air limbah dan kecepatan rotasi media lekat. Menurut Antonie, 1978, konsentrasi mikroba tersebut mencapai 50.000 – 100.000 mg/l, suatu jumlah yang sangat tinggi sehingga cukup banyak zat pencemar organik dan nitrogen yang dihilangkannya dengan bantuan oksigen terlarut.

Seperti umumnya pengolahan air limbah secara biologi, RBC merupakan bioproses ”peternakan” mikroba (bakteri). Jenis-jenis mikroba yang biasa ditemukan di RBC ialah bakteri berfilamen seperti Sphaerotilus, Beggiatoa, Cladothrix, Nocardia, Oscillatoria, dan juga jenis fungi, yaitu Fusarium, meskipun jarang. Mikroba yang nonfilamen antara lain: Zocloea, Aerobacter, Escherichia coli, algae, dan spirilla. Jenis dan konsentrasi mikroba bisa berbeda antara satu modul dengan modul lainnya dan ini dipengaruhi oleh beban organiknya. Semua mikroba di atas bahu-membahu mengolah pencemar organik di dalam air limbah dengan cara mengoksidasinya dalam kondisi aerob. Dalam kondisi normal, senyawa polutan berbasis karbon akan disisihkan lebih dulu di modul satu RBC. Penyisihan karbon bisa tuntas di modul satu atau modul dua ini tetapi proses nitrifikasi baru selesai di modul lima atau sesudahnya. Seperti pada proses di dalam bio-tower, nitrifikasi akan terjadi hanya setelah konsentrasi karbon direduksi secara signifikan. Oleh sebab itu, kebanyakan RBC terdiri atas empat atau lima modul seri untuk memberikan kesempatan proses nitrifikasi terjadi secara lengkap. Setelah lewat RBC, air limbah lantas masuk ke klarifir dan biomassa mulai mengendap secara gravitasi.

Klarifir dalam sistem RBC ini tidak menyalurkan sludge endapannya ke RBC seperti yang terjadi pada activated sludge. Efluen klarifirnya sudah bisa langsung dibuang ke badan air penerima tanpa perlu diklorinasi. Apabila efluen ini akan digunakan kembali maka perlu dilengkapi dengan teknologi pengolahan air minum pada umumnya (seperti yang sering diterapkan di PDAM) ditambah dengan unit karbon aktif dan teknologi membran. Dengan demikian, RBC menjadi salah satu alternatif teknologi yang akan makin banyak diterapkan, terutama untuk populasi kecil seperti hotel, apartemen, rumah sakit, pabrik, kantor, kampus, dll., sekaligus mendukung konsep desentralisasi dalam pengolahan air limbah atau semacam ”on-site system”, bukan sistem perpipaan (sewerage). *















BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
RBC atau rotating biological contactor ialah suatu proses pengolahan limbah cair dengan menggunakan metode dimana unit pengolah air limbah ini berotasi dengan pusat pada sumbu atau as yang digerakkan oleh motor drive system dan/atau tiupan udara (air drive system) dari difusser yang dibenam dalam air limbah, di bawah media. Berbahan plastik, media tempat pelekatan mikroba dipasang sedemikian rupa sehingga terjadi kontak yang seluas-luasnya dengan air limbah dan oksigen yang terjadi silih berganti.
Dimana metodenya melibatkan kontak dengan unsure-unsur biologi di dalam perputaran ataupun rotasi.
Adapun kelebihan dari proses rotating biological contactor ini ialah ;
• karena waktu kontaknya lebih lama, bisa mencapai 8-10 jam,
• kebutuhan lahannya relatif sempit,
• permukaan kontaknya relatif luas,
Sedangkan kekurangannya yaitu ;
• Masalah utama RBC adalah kerusakan pada materialnya seperti as, coupling, bearing, rantai, gear box, motor listrik, dll.
• Biaya kapital dan pemasangan RBC bisa lebih mahal daripada activated sludge per debit per kualitas air limbah yang setara. Secara bioproses, kalau oksigen terlarutnya rendah dan ada sulfida di dalam air limbahnya maka bakteri pengganggu seperti Beggiatoa akan tumbuh di media RBC.

B. Saran
• Dalam penggunaan metode ini sebaiknya jika alat sudah terlalu tua sebaiknya diperiksa secara berkala
• Dalam pengelolaan limbah cair sebaiknya di pilah dan diutamakan sampah-sampah organic sehingga dapatkan hasil yg maksimal
• Jika menggunakan proses ini sebaiknya dilakukan pengecekan tiap minggu untuk menghindari adanya kerusakan tehnis.

DAFTAR PUSTAKA

• http://gedehace.blogspot.com/2010/03/rotating-biological-contactor.html


pengelolaan limbah cair dengan rotating biological contactor

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adaptasi unik. Inilah sebutan yang diberikan kepada Rotating Biological Contactor (RBC) karena modifikasinya khas sebagai proses pertumbuhan lekat (attached growth process). Sesuai dengan namanya, unit pengolah air limbah ini berotasi dengan pusat pada sumbu atau as yang digerakkan oleh motor drive system dan/atau tiupan udara (air drive system) dari difusser yang dibenam dalam air limbah, di bawah media. Berbahan plastik, media tempat pelekatan mikroba dipasang sedemikian rupa sehingga terjadi kontak yang seluas-luasnya dengan air limbah dan oksigen yang terjadi silih berganti.
Di dalam pengolahan limbah cair ada banyak cara yang bias dilakukan tergantung dari limbah tersebut, setiap cara atau proses yang digunakan pastinya memiliki kelebihan maupun kekurangan masing2 , di dalam makalah ini kita akan membahas salah satu cara pengolahan limbah dengan metode RBC atau rotating biological contactor.
B. Tujuan
• Mendefinisikan apa yang dimaksud dengan rotating biological contactor
• Mempelajari prinsip kerja dari proses tersebut
• Mampu memberikan kelebihan maupun kekurangan dari proses tersebut
• Mempelajari aplikasi yang terdapat dalam proses tersebut
C. Manfaat
• Mengetahui definisi dari proses RBC tersebut
• Mengetahui prinsip kerj proses RBC ini.
• Memberikan keterangan mengenai kelebihan kekurangan serta aplikasi yang ada pada proses ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi rotating biological contactor
RBC atau rotating biological contactor ialah suatu proses pengolahan limbah cair dengan menggunakan metode dimana unit pengolah air limbah ini berotasi dengan pusat pada sumbu atau as yang digerakkan oleh motor drive system dan/atau tiupan udara (air drive system) dari difusser yang dibenam dalam air limbah, di bawah media. Berbahan plastik, media tempat pelekatan mikroba dipasang sedemikian rupa sehingga terjadi kontak yang seluas-luasnya dengan air limbah dan oksigen yang terjadi silih berganti.
Dimana metodenya melibatkan kontak dengan unsure-unsur biologi di dalam perputaran ataupun rotasi.

B. Prinsip kerja
Mekanisme aerasinya terjadi ketika mikroba terpapar oksigen di luar air limbah sehingga terjadi pelarutan oksigen akibat difusi. Sesaat kemudian, mikroba ini tercelup lagi ke dalam air limbah sekaligus memberikan oksigen kepada mikroba yang tersuspensi di dalam bak. Bersamaan dengan itu terjadi juga reintake material organik dan anorganik yang melekat di dalam biofilm. Tetesan air berbutir-butir yang jatuh dari media plastik dan bagian biofilm yang melekat di permukaan plastik juga memberikan peluang reaerasi. Begitu seterusnya secara kontinyu 24 jam sehari, ada bagian yang terendam air, ada bagian yang terpapar oksigen.

C. Kelebihan dan kekurangan rotating biological Contactor
Adapun keurangan dari proses rotating biological contactor ini ialah ;
• karena waktu kontaknya lebih lama, bisa mencapai 8-10 jam,
• kebutuhan lahannya relatif sempit,
• permukaan kontaknya relatif luas,
• tahan terhadap beban kejut (shock looading) organik dan hidrolis,
• peluruhan biomassa berlebihnya efektif.
• Konsumsi atau kebutuhan energi listriknya juga rendah dibandingkan dengan aerasi mekanis pada activated sludge dan trickling filter.
• RBC juga mampu mengolah air limbah timbulan aktivitas pertambangan yang mengandung senyawa beracun, besi, sianida, selenium, dll.
Sedangkan kekurangannya yaitu ;
• Masalah utama RBC adalah kerusakan pada materialnya seperti as, coupling, bearing, rantai, gear box, motor listrik, dll.
• Biaya kapital dan pemasangan RBC bisa lebih mahal daripada activated sludge per debit per kualitas air limbah yang setara. Secara bioproses, kalau oksigen terlarutnya rendah dan ada sulfida di dalam air limbahnya maka bakteri pengganggu seperti Beggiatoa akan tumbuh di media RBC.
• Dibandingkan dengan unit lumpur aktif konvensional, biaya investasi RBC menjadi mahal kalau debit air olahannya besar. Oleh sebab itu, RBC lebih cocok diterapkan pada debit kecil, misalnya untuk air limbah rumah sakit, hotel, pabrik, kampus.
• Dalam desainnya, meskipun sudah banyak diteliti, belum banyak terungkap parameter desain yang berkaitan dengan bioproses kecuali rumus-rumus empiris. Itu sebabnya, desainer RBC selalu menggunakan tabel dan grafik yang dibuat oleh praktisi dan didasarkan pada parameter dari instalasi yang sudah dibangun.

D . Aplikasi Rotating biological Contactor
Kinerja RBC bergantung juga pada jumlah kompartemennya. Satu modul bisa berisi empat atau lima kompartemen. Di kompartemen pertama bisa ditambahkan aliran balik menuju unit pengendap awal agar kondisinya tidak terlalu anaerobik sehingga bau busuknya berkurang sekaligus membantu dinamika pertumbuhan mikroba. Begitu juga di kompartemen akhir bisa dipasang aliran balik menuju unit pengendap awal dengan maksud serupa. Umumnya, media kontak RBC terendam di dalam air limbah setinggi 40% dari diameternya. Kecepatan putarannya antara 1 – 3 putaran per menit. Putaran ini memberikan energi yang cukup bagi gaya hidrolis untuk meluruhkan biofilm dan aliran airnya turbulen supaya padatannya tetap tersuspensi (tidak mengendap). Waktu tinggal hidrolisnya di dalam setiap modul relatif singkat, yaitu 20 menit pada beban normal. Setiap tahap atau modulnya cenderung beroperasi sebagai reaktor teraduk sempurna.

Berkaitan dengan media lekat mikrobanya, ada beberapa bahan yang dapat digunakan. Yang sering dipilih adalah media plastik HDPE (high-density polyethylene) berdiameter antara 2 – 4 m, dengan ketebalan mencapai 10 mm. Bentuk media bisa berupa lembaran pelat tetapi bisa juga berupa pipa-pipa atau tabung yang dipasang pada satu poros besi dengan bentangan mencapai 8 m. Media beserta poros dan motornya ini disebut satu modul yang terus berotasi di dalam bak. Beberapa modul dapat dipasang secara seri atau paralel sesuai dengan kebutuhan debit air limbah yang diolah. Biasanya antarmodul dipisahkan oleh sekat (baffle) untuk menghindari aliran singkat (short circuiting) di dalam tangki (bak). Kinerja RBC pun dipengaruhi oleh temperatur air limbah, konsentrasi substrat influen, waktu tinggal hidrolis, rasio volume tangki terhadap luas permukaan media, kecepatan rotasi media, dan oksigen terlarut.

Umumnya, untuk mengolah air limbah domestik RBC tidak memerlukan pembibitan (seeding) mikroba. Sebab, mikroba sudah tersedia dalam jumlah yang cukup sebagai awal dalam memulai proses. Kira-kira sepekan sampai dua pekan setelah dimulai pengolahannya, di permukaan media akan menempel biomassa setebal 1 – 4 mm. Ketebalan ini bergantung pada kekuatan air limbah dan kecepatan rotasi media lekat. Menurut Antonie, 1978, konsentrasi mikroba tersebut mencapai 50.000 – 100.000 mg/l, suatu jumlah yang sangat tinggi sehingga cukup banyak zat pencemar organik dan nitrogen yang dihilangkannya dengan bantuan oksigen terlarut.

Seperti umumnya pengolahan air limbah secara biologi, RBC merupakan bioproses ”peternakan” mikroba (bakteri). Jenis-jenis mikroba yang biasa ditemukan di RBC ialah bakteri berfilamen seperti Sphaerotilus, Beggiatoa, Cladothrix, Nocardia, Oscillatoria, dan juga jenis fungi, yaitu Fusarium, meskipun jarang. Mikroba yang nonfilamen antara lain: Zocloea, Aerobacter, Escherichia coli, algae, dan spirilla. Jenis dan konsentrasi mikroba bisa berbeda antara satu modul dengan modul lainnya dan ini dipengaruhi oleh beban organiknya. Semua mikroba di atas bahu-membahu mengolah pencemar organik di dalam air limbah dengan cara mengoksidasinya dalam kondisi aerob. Dalam kondisi normal, senyawa polutan berbasis karbon akan disisihkan lebih dulu di modul satu RBC. Penyisihan karbon bisa tuntas di modul satu atau modul dua ini tetapi proses nitrifikasi baru selesai di modul lima atau sesudahnya. Seperti pada proses di dalam bio-tower, nitrifikasi akan terjadi hanya setelah konsentrasi karbon direduksi secara signifikan. Oleh sebab itu, kebanyakan RBC terdiri atas empat atau lima modul seri untuk memberikan kesempatan proses nitrifikasi terjadi secara lengkap. Setelah lewat RBC, air limbah lantas masuk ke klarifir dan biomassa mulai mengendap secara gravitasi.

Klarifir dalam sistem RBC ini tidak menyalurkan sludge endapannya ke RBC seperti yang terjadi pada activated sludge. Efluen klarifirnya sudah bisa langsung dibuang ke badan air penerima tanpa perlu diklorinasi. Apabila efluen ini akan digunakan kembali maka perlu dilengkapi dengan teknologi pengolahan air minum pada umumnya (seperti yang sering diterapkan di PDAM) ditambah dengan unit karbon aktif dan teknologi membran. Dengan demikian, RBC menjadi salah satu alternatif teknologi yang akan makin banyak diterapkan, terutama untuk populasi kecil seperti hotel, apartemen, rumah sakit, pabrik, kantor, kampus, dll., sekaligus mendukung konsep desentralisasi dalam pengolahan air limbah atau semacam ”on-site system”, bukan sistem perpipaan (sewerage). *















BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
RBC atau rotating biological contactor ialah suatu proses pengolahan limbah cair dengan menggunakan metode dimana unit pengolah air limbah ini berotasi dengan pusat pada sumbu atau as yang digerakkan oleh motor drive system dan/atau tiupan udara (air drive system) dari difusser yang dibenam dalam air limbah, di bawah media. Berbahan plastik, media tempat pelekatan mikroba dipasang sedemikian rupa sehingga terjadi kontak yang seluas-luasnya dengan air limbah dan oksigen yang terjadi silih berganti.
Dimana metodenya melibatkan kontak dengan unsure-unsur biologi di dalam perputaran ataupun rotasi.
Adapun kelebihan dari proses rotating biological contactor ini ialah ;
• karena waktu kontaknya lebih lama, bisa mencapai 8-10 jam,
• kebutuhan lahannya relatif sempit,
• permukaan kontaknya relatif luas,
Sedangkan kekurangannya yaitu ;
• Masalah utama RBC adalah kerusakan pada materialnya seperti as, coupling, bearing, rantai, gear box, motor listrik, dll.
• Biaya kapital dan pemasangan RBC bisa lebih mahal daripada activated sludge per debit per kualitas air limbah yang setara. Secara bioproses, kalau oksigen terlarutnya rendah dan ada sulfida di dalam air limbahnya maka bakteri pengganggu seperti Beggiatoa akan tumbuh di media RBC.

B. Saran
• Dalam penggunaan metode ini sebaiknya jika alat sudah terlalu tua sebaiknya diperiksa secara berkala
• Dalam pengelolaan limbah cair sebaiknya di pilah dan diutamakan sampah-sampah organic sehingga dapatkan hasil yg maksimal
• Jika menggunakan proses ini sebaiknya dilakukan pengecekan tiap minggu untuk menghindari adanya kerusakan tehnis.

DAFTAR PUSTAKA

• http://gedehace.blogspot.com/2010/03/rotating-biological-contactor.html


morfologi & jenis lalat rumah

LALAT RUMAH (Musca domestica)

Hidupnya, sangat erat berhubungan dengan kehidupan manusia
Serangga ini mendapatkan makan dari makanan manusia dan sampah,
Dimana mereka mendapatkan berbagai macam patogen dan menularkan.

Disamping lalat rumah (Musca domestica),
Beberapa spesies lalat juga beradaptasi terhadap tempat kehidupan manusia,
Dan menimbulkan masalah seperti:

Lalat menggigit:
Tabanus rubidus, Tabanus striatus (Lalat Pitak/lalat kerbau)
Chrysops discalis (Lalat Tegapati) (vektor peny. sura pada ternak)

Lalat tidak menggigit
Lalat hijau (fam. : Calliphoridae): Chryzomya bezziana
Lalat blirik: (fam: Sarcophagidae): Sarcophaga sp.
Penyebab myiasis pada ternak dan manusia.

Di daerah beriklim panas,
Lalat rumah (Musca domestica) hidup berdampingan dengan
beberapa spesies lalat yg hidup di sampah Musca sorbens
Perlu diperhatikan karena menularkan peny. infeksi mata.


BIOLOGI

Daur hidup : Tda. 4 stadium : telur, larva (belatung), pupa dan dewasa.
Tergantung pada temperatur:
Lama pertumbuhan (telur-dewasa) 6-42 hari.
Longevity ( lama kehidupan lalat) 2-3 minggu,
Pada kondisi dingin hidup sampai 3 bulan.

Telur lalat rumah:
Diletakkan pada material organik (pupuk dan sampah).
Telur menetas dalam beberapa jam.
Larva muda membuat liang & masuk ke dalam material tempat perindukan.
Larva lalat harus mendapat oksigen dari udara
Dapat hidup jika cukup tersedia udara segar.


Apabila media tempat perindukan terlalu basah,
Larva lalat hanya dapat hidup pada permukaan material saja.

Pada material yg lebih kering,
Larva akan penetrasi masuk ke dalam material, beberapa sentimeter.

Larva beberapa spesies langsing dan putih,
(Sebagai belatung tidak berkaki), berkembang cepat, melalui 3 stadium.
Waktu perkembangan sangat bervariasi (3 hari sampai beberapa minggu),
Tergantung spesies, temperatur, macam dan jumlah makanan tersedia.

Setelah stadium makan sempurna,
Larva migrasi ke tempat yang lebih kering,
Membuat lubang di tanah atau bersembunyi di bawah objek (perlindungan).

Mereka membentuk suatu selubung seperti kapsul yang disebut puparium,
(akan terjadi transformasi dari larva ke tingkat dewasa).
Stadium ini berlangsung 2 – 10 hari.
Akhir std.ini, lalat mendesak bagian atas selubung shg. terbuka & (terbang).

Beberapa saat setelah muncul, mengembangkan sayapnya,
Tubuhnya akan menjadi kering dan keras.

Lalat dewasa berwarna abu-abu (panjang ± 6 mm),
Ada 4 garis gelap (longitudinal) pada bagian dorsal torak/dada.

Kehidupan alami, lalat betina jarang bertelur sampai 5 kali,
Jumlah telur 120 – 130 setiap kali bertelur.

MAKANAN
Pada kondisi alami makanan lalat sangat bervariasi.
Lalat makan segala macam makanan dan ekskresi manusia, sampah,
termasuk gula & kotoran binatang.

Karena struktur mulut (menjilat dan menghisap),
Makanan harus berbentuk cair atau mudah terlarut oleh air liur.
Makanan cair akan dihisap, (padat di basahi air liur, setelah larut diminum).



AIR
Sangat penting bagi kehidupan lalat (diet/makanan utama).
Lalat tidak mungkin hidup lebih dari 48 jam tanpa air.
Sebagai sumber makanan lain adalah susu, gula, sirup, darah, daging,
Juga beberapa material lain yang ditemukan di sekeliling manusia.
Lalat perlu makan 2 – 3 kali sehari.

TEMPAT PERINDUKAN
Lalat betina meletakkan telur pada bahan membusuk,
material organik yang terfermentasi
juga binatang atau tumbuh-tumbuhan sehat.
Tidak seperti lalat hijau atau lalat blirik,
(Lalat rumah jarang ditemukan di bangkai).

Kotoran ternak
Tempat penimbunan kotoran ternak,
Merupakan tempat perindukan (TP) sangat bagus bagi lalat rumah.
Kesesuaian kotoran ternak sbg TP lalat rumah adalah:
kelembaban (tidak terlalu basah), permukaan material tidak terlalu keras, kesegaran faeses (umumnya 1 minggu setelah dikeluarkan).

Sampah dan buangan dari proses makanan.
Sampah akan memberikan suatu medium utama bagi kehidupan.
Termasuk buangan (dapur rumah tangga, rumah makan)
termasuk penyimpanan & penjualan makanan, buah dan sayur di pasar.

Material organik
Di alam di mana ditemukan banyak pembusukan material organik
(kotoran ternak, sampah, kotoran manusia, makanan dari ikan)
menyediakan tempat perindukan yang sangat cocok bagi lalat.

Saluran pembuangan
Saluran-saluran pembuangan rumah tangga serta buangan material organik yang padat juga merupakan tempat perindukan bagi lalat.
Material buangan tanaman
Pembusukan potongan rumput, kompos dan timbunan sayuran membusuk
merupakan tempat perindukan yang bagus bagi lalat.




EKOLOGI LALAT DEWASA
Ekologi lalat, menjelaskan kebiasaan sebagai pembawa kuman penyakit
Serta memberikan kesempatan untuk perencanaan pengendaliannya.
Lalat dewasa aktif pada siang hari (makan dan kawin).
Malam hari lalat akan istirahat, (ada yang beradaptasi pada cahaya lampu).


Tempat istirahat
Pada siang hari (apabila tidak aktif makan) lalat istirahat di lantai,
dinding, atap, dan permukaan interior lain.
Di luar rumah, istirahat di tanah, pagar, dinding, tangga,
sampah kaleng, jemuran pakaian, rumput dan vegetasi.

Pada malam hari, lalat umumnya tidak aktif.
Sebagai tempat istirahat: atap & bbrp bangunan yang terdapat di atas.

Apabila temperatur pada waktu malam cukup tinggi,
lalat istirahat di luar rumah: pada pagar, kawat jemuran, kabel listrik, rumput, vegetasi dan tanaman (hampir sama pada siang hari).
Tempat perlindungan dari angin, umumnya istirahat di atas tanah,
tetapi sangat jarang di atas 5 meter.

Fluktuasi kepadatan lalat
Kepadatan lalat di suatu daerah, sangat dipengaruhi oleh:
tempat perindukan, cahaya matahari, temperatur dan kelembaban. Kepadatan lalat akan tinggi jika temperatur antara 20-25 C.
Populasi menurun apabila temperatur > 45 dan < 10oC. Pada temperatur yang sangat rendah, lalat tetap hidup dalam kondisi dorman pada stadium dewasa atau pupa.. Kebiasaan & distribusi lalat Siang hari lalat akan berada di sekitar tempat makan & tempat perindukan di mana juga terjadi perkawinan & istirahat. Penyebaran dipengaruhi oleh reaksinya terhadap cahaya, temperatur, kelembaban, textur dan warna permukaan yang disenangi untuk istirahat. Aktivitas lalat: bertelur, berkawin, makan dan terbang, terhenti pada temperature di bawah 15 oC. Lalat umumnya aktif pada kelembaban udara yang rendah. Pada temperatur di atas 20 oC lalat akan berada di luar rumah, di tempat yang ternaung dekat dengan udara bebas. Pada waktu tidak makan lalat akan istirahat pada permukaan horisontal atau pada kabel yang membentang atau tempat-tempat yang vertikal dan pada atap di dalam rumah khususnya malam hari. Penelitian lebih teliti tentang tempat perindukan sangat diperlukan untuk pengendalian lalat. KEPENTINGAN LALAT BAGI KESEHATAN MASYARAKAT PENGGANGU. Lalat kepadatan tinggi sbg penggangu orang sedang bekerja & istirahat. Lalat dapat memberikan efek phsikologis negatif, Karena keberadaannnya sebagai tanda kondisi yang kurang sehat. PENYAKIT Lalat dapat meyebarkan penyakit karena mereka makan sangat bebas, makanan manusia dan sisa makanan yang dibuang. Lalat akan mengambil patogen pada waktu merayap dan makan, Patogen terikut pada permukaan luar tubuh lalat (tetap hidup bbrp jam). Sebagian akan tertelan dalam makanan dan mungkin tetap hidup (dalam saluran pencernaan atau perut untuk beberapa hari). Penularan terjadi karena kontak lalat dg manusia atau makanannya. Beberapa penyakit ditularkan melalui kontaminasi makanan, air, udara tangan dan kontak antara orang dengan orang. Beberapa penyakit dapat ditularkan lalat, melalui saluran pencernaan seperti : desentri, diare, tipes, kolera, dan infeksi tertentu seperti: mata, trakoma, konjungtivitis, polio dan infeksi kulit (jamur dan lepra). PENGENDALIAN LALAT Pengendalian lalat dapat dilakukan dengan insektisida, atau secara fisik dengan menggunakan trap & trap perekat. Pengendalian dengan perbaikan sanitasi lingkungan dan higiene, Lebih efektif dan keuntungan lebih lama. Peningkatan sanitasi lingkungan dan higiene dapat dilakukan : • Pengurangan atau eliminasi tempat perindukan lalat • Reduksi atau pengurangan sumber-sumber yang menarik lalat • Perlindungan terjadinya kontak antara lalat dengan patogen. • Proteksi makanan, dan manusia dari kotak dengan lalat. Pengurangan atau eliminasi tempat perindukan Kandang ternak: dibuat lantai padat (semen) dengan saluran yang baik, Kotoran harus dibersihkan dan lantai harus diglontor air setiap hari. Kandang ayam dan burung Burung dipelihara di sangkar kotoran akan terakumulasi di bawahnya. Kotoran unggas harus segera dibuang & lantai harus sering diglontor air. Pipa air PAM yang bocor harus segera diperbaiki, Pembusukan kotoran ternak Kotoran harus diletakkan menggunung untuk mengurangi luas permukaan dan daerah-daerah dimana temperatur sangat cocok bagi kehidupan lalat. Sebaiknya ditutupi dengan plastik atau material anti lalat. Ini akan menjaga lalat tidak bertelur dan larva serta pupa akan mati, karena temperatur yang terbentuk akibat proses pembusukan cukup panas sehingga lalat tidak bisa muncul. Ini akan lebih berjaya bila kotoran tersebut diletakkan pada permukaan yang keras/semen dan dikelilingi oleh selokan untuk melindungi agar larva dan pupa tidak bermigrasi ke tanah sekelilingnya. Pada iklim panas kotoran ternak mungkin akan berserakan di tanah dan mengering sebelum lalat dapat memanfaatkannnya untuk perkembangan. Faeses manusia Buang kotorasn besar di lapangan (tidak di toilet), akan menyediakan tempat perindukan bagi lalat (Musca sorbens). Kondisi ini adalah masalah utama di mana banyak orang berkumpul, seperti pengungsi, tinggal bersama di kamp. Instalansi toilet harus mendapat perhatian yang utama. Apabila fasilitas tersebut tidak ada, orang dapat diminta buang air besar di tempat yang spesial, minimal 500 meter (jarak dari rumah paling dekat) & 30 meter dari air. Ini akan mengurangi populasi lalat di kamp tersebut, juga akan mempermudah pada waktu memindahkan faeses. Menutup faeses dengan lapisan tanah tipis, menambah tempat perindukan, karena faeses akan mengering lebih lambat. Sampah dan buangan material organik Tempat perindukan ini dapat di-eliminir, dengan menyediakan tempat pengumpulan khusus (dibungkus plastik, ditutup rapat), disimpan, dibawa dan dibuang. Apabila sistem pengumpulan tidak ada, sampah dapat dibuang ke lubang galian di tanah. Paling tidak sekali seminggu, sampah di dalam lubang harus ditimbun dengan tanah sehat. PENGENDALIAN LALAT DI HABITAT ASLINYA (DI LUAR RUMAH) Beberapa treatment telah digunakan untuk pengendalian lalat (sementara). Contoh: • Pada tempat pembuangan sampah (dimana penimbunan dgn tanah tidak memungkinkan), • Di tempat-tempat rekreasi, • Di pasar, • Di lokasi Industri makanan, • Pengendalian lalat di kota dan kota-kota besar (khususnya pada waktu keadaan darurat)  Metode ini (hanya mempunyai efek sementara sifatnya),  Hanya membunuh lalat-lalat yg terkena insektisida (di luar rumah).  Lalat istirahat di dalam rumah & kandang (mungkin tetap hidup).  Lalat yg muncul dari tempat perindukan (juga tidak terbunuh). Penyemprotan insektisida dapat dilakukan pada puncak kepadatan lalat. o Pada pagi hari. o Penyemprotan dilakukan setiap hari (selama 2 minggu), o Dapat menurunkan kepadatan populasi lalat ke tingkat yg ditolerir. Keuntungan :  Kepadatan lalat menurun dengan cepat. Kerugian:  Biaya tinggi (perlu ulangan & harga insektisida mahal).  Metode ini kurang berjaya apabila tempat perindukan larva banyak  Efektivitas tergantung putaran udara/angin selama penyemprotan. Penyemprotan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:  Fogging (Swing-fog)  Pengkabutan yaitu penyemprotan Ultra-Low-Volume (ULV). Penyemprotan dilakukan menggunakan mesin dg kemampuan cukup kuat. Mistblower • Cara penyemprotan paling tepat, • Karena kurang ketergantungan terhadap putaran udara/angin, • Penyebaran insektisida cukup merata. Insektisida yang digunakan dan dosis (Tabel 6.3). Penyemprotan langsung (terhadap kelompok lalat) Kerumunan lalat (di sampah) dpt disemprot menggunakan spraycan, Cairan insektisida akan membunuh lalat yg terkena insektisida langsung, dan meninggalkan efek residu beracun yang akan membunuh serangga merayap, pada permukaan sampah yang disemprot (untuk beberapa hari). Penyemprotan ini juga dapat mematikan larva lalat. Senyawa organofosfat dapat digunakan untuk penyemprotan: (dengan pelarut minyak tanah atau air, pada konsentrasi 1-2%). Penyemprotan tempat perindukan menggunakan larvasida.  Bahan kimia, dapat digunakan untuk membunuh larva lalat,  Penyemprotan dpt dilakukan pada sampah, dan tempat pembuangan kotoran binatang di peternakan. Keuntungan: Pengendalian pada stadium ini, akan menyelesaikan dasar permasalahan. Kelemahan: Kotoran ternak terus bertambah, terakumulasi dan berubah. Penyemprotan larvasida harus dilakukan beberapa kali, supaya terjadi penetrasi dan distribusi yang baik. Masalah lain:  Larvasida membunuh musuh lalat, seperti: Kumbang, tungau dll.  Penggunaan larvasida dapat mempercepat terjadinya resistensi.  Maka pemilihan senyawa kimia (insektisida) harus hati-hati: Larvasida harus efektif, tidak resisten, dosis direkomendasikan Senyawa Organofosfat: o Dichlorvos dan diazinon (0.3-1.0 g/m2) o Trichlorfon, dimethoate, fenchlorvos, bromophos, fenitrothion, fenthion (1-2 g/m2) Insect Growth Regulators (IGRs) o Diflubenzuron, cyromazine dan triflumuron (0.5-1.0 g/m2) o Pyriproxyfen (0.1 g/m2) Kelompok ini dapat menahan perkembangan larva lalat selama 3 minggu. Penyemprotan larvasida digunakan sprayer, Menggunakan panci dengan pancaran (gembor??), Insektisida di aplikasikan (sebagai larutan). Vol. air harus cukup untuk membasahi 10-15 cm permukaan sampah (0.5-5 liter/m2).

siklus nitrogen

Siklus Nitrogen
A. Sumbernya
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.
B. Proses Reaksinya
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem

C. Hasil yang terjadi
Hasil yang terjadi pada siklus atau proses ini adalah Denintrifikasi yang diperoleh dari proses dekomposisi dan amonifikasi.

D. Hasil akan membentuk
Pada siklus ini ia kan membentuk nitrogen dimana dihasilkan dari proses nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara




Siklus Fosfor
A. Sumbernya
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).

B. Proses Reaksinya
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus

C. Hasil yang terjadi
hasil yang terjadi pada proses ini ialah adanya barang barang tambang yang dihasilkan dari proses pengikisan aliran air atau pengendapan.


D. Hasil akan membentuk
Hasil dari proses ini akan membentuk suatu bahan yang akan membentuk zat-zat yang bersifat barang tambang yang nantinya akan digunakan lagi untuk menghasilkan zat yang sama.

Siklus Karbon dan oksigen

A. sumbernya
Di atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik.

B.Proses Reaksinya
Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi.
Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.
Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air.






C. Hasil yang terjadi
Dari proses ini akan menghasilkan udara yang bersih lagi atau oksigen yang akan digunakan sebagai fotosintesis dalam tumbuhan

D. Hasil Akan membentuk
Dari proses ini akan membentuk oksigen atau (o2) yang antinya akan digunakan sebagai fotosintesis oleh tumbuhan.

KESEHATAN

Flu Burung
PENGERTIAN

Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang burung/unggas/ayam . Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh virus influenza dengan kode genetik H5N1 (H=Haemagglutinin, N=Neuramidase) yang selain dapat menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke manusia.
PENYEBAB
Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A . Virus influenza termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift), dan dapat menyebabkan epidemi dan pandemi. Berdasarkan sub tipenya terdiri dari Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N) . Kedua huruf ini digunakan sebagai identifikasi kode subtipe flu burung yang banyak jenisnya.
Pada manusia: hanya terdapat jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2, H7N7. Sedangkan pada binatang: H1-H5 dan N1-N98.
Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari subtipe A H5N1.
Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22 °C dan lebih dari 30 hari pada 0 °C. Virus akan mati pada pemanasan 60 °C selama 30 menit atau 56 °C selama 3 jam dan dengan detergent, desinfektan misalnya formalin, serta cairan yang mengandung iodin.
GEJALA
Gejala flu burung dapat dibedakan pada unggas dan manusia.
a. Gejala pada unggas:
- Jengger berwarna biru
- Borok di kaki
- Kematian mendadak
b. Gejala pada manusia:
- Demam (suhu badan diatas 38 °C)
- lemas
- Pendarahan hidung dan gusi
- sesak nafas
- muntah dan nyeri perut serta diare
- Batuk dan nyeri tenggorokan
- Radang saluran pernapasan atas
- Pneumonia
- Infeksi mata
- Nyeri otot

MASA INKUBASI
Pada Unggas : 1 minggu
Pada Manusia : 1-3 hari , Masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak sampai 21 hari

DEFINISI KASUS
1. Kasus Suspek
Kasus suspek adalah seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam (temp > 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah satu keadaan;
• seminggu terakhir mengunjungi petemakan yang sedang berjangkit klb flu burung.
• kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan.
• bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung
2. Kasus "Probable"
Kasus "probale" adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan;
• Bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A (H5N1), misal : Test HI yang menggunakan antigen H5N1.
• Dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonia gagal pernafasan/ meninggal.
• Terbukti tidak terdapat penyebab lain.
3. Kasus Kompermasi
Kasus kompermasi adalah kasus suspek atau "probale" didukung oleh salah satu hasil pemeriksaan laboratorium;
• Kultur virus influenza H5N1 positip.
• PCR influenza (H5) positip.
• Peningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali

PENULARAN
Flu burung menular dari unggas ke unggas, dan dari unggas kemanusia, melalui air liur, lendir dari hidung dan feces. Penyakit ini juga dapat menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau sekreta burung/unggas yang menderita flu burung. Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika bersinggungan langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung. Contohnya: pekerja di peternakan ayam, pemotong ayam dan penjamah produk unggas lainnya.
Unggas yang sakit oleh Influenza A atau virus H5N1 dapat mengeluarkan virus dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus itu dapat bertahan hidup di air sampai empat hari pada suhu 22 derajad celcius dan lebih dari 30 hari pada nol derajad celcius. Di dalam kotoran dan tubuh unggas yang sakit, virus dapat bertahan lebih lama. Virus ini mati pada pemanasan 56 derajat Celcius dalam 3 jam atau 60 derajad celcius selama 30 menit. Bahan disinfektan fomalin dan iodine dapat membunuh virus menakutrkan ini.
Virus flu burung hidup di dalam saluran pencernaan unggas. Burung yang terinfeksi virus akan mengeluarkan virus ini melalui saliva (air liur), cairan hidung, dan kotoran. Avian Virus influenza avian dapat ditularkan terhadap manusia dengan 2 jalan. Pertama kontaminasi langsung dari lingkungan burung terinfeksi yang mengandung virus kepada manusia. Cara lain adalah lewat perantara binatang babi. Penularan diduga terjadi dari kotoran secara oral atau melalui saluran pernapasan.



Penyebaran flu burung di berbagai belahan dunia antara lain:
1. Ayam dan manusia di Hongkong. Selama wabah tersebut Pada tahun 1997 Avian Influenza A (H5N1) telah menginfeksi berlangsung 18 orang telah dirawat di rumah sakit dan 6 diantaranya meninggal dunia. Untuk mencegah penyebaran tersebut pemerintah setempat memusnahkan 1,5 juta ayam yang terinfeksi flu burung. Pada tahun 1999, di Hongkong dilaporkan adanya kasus Avian Influenza A (H9N2) pada 2 orang anak tanpa menimbulkan kematian. Pada tahun 2003, di Hongkong ditemukan lagi dua kasus Avian Influenza A (H5N1) dan satu orang meninggal.
2. Pada tahun 2003, di Belanda ditemukan 80 kasus Avian Influenza A (H7N7) dan satu diantaranya meninggal.
3. Pada tahun 2004 terjadi lagi 25 kasus Avian Influenza A (H5N1) di Vietnam (19) dan Thailand (6) yang menyebabkan 19 orang meninggal (5 di Thailand, 14 di Vietnam)

PENCEGAHAN

Pada Unggas:
Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung Vaksinasi pada unggas yang sehat
Pada Manusia:
Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang):
- Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
- Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung.
- Menggunakan alat pelindung diri. (contoh : masker dan pakaian kerja).
- Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.
- Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
- Imunisasi.
Masyarakat umum:
- Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat cukup.
- Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu : Pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya)
- Memasak daging ayam sampai dengan suhu ± 800 °C selama 1 menit dan pada telur sampai dengan suhu ± 640 °C selama 4,5 menit.
- Basuh tangan sesering mungkin, penjamah sebaiknya juga melakukan disinfeksi tangan (dapat dengan alcohol 70%, atau larutan pemutih/khlorin 0,5%untuk alat2/instrumen)
- Lakukan pengamatan pasif terhadap kesehatan mereka yang terpajan dan keluarganya. Perhatikan keluhan-keluhan seperti Flu, radang mata, keluhan pernafasan.

PENGOBATAN
Pengobatan bagi penderita flu burung adalah:
- Oksigenasi bila terdapat sesak napas.
- Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus).
- Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari.
- Anti replikasi neuramidase (inhibitor): Tamiflu dan Zanamivir
- Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100 mg 2 kali sehari.

KEBIJAKAN PEMERINTAH
Dalam rangka mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh flu burung, pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa kebijakan, di antaranya adalah sebagai berikut :
- Memberikan konpensasi bagi peternakan rakyat selama 6 bulan dari 29 Januari – 30 Juli 2004 berupa DOC dan Pakan.
- Memusnahkan semua unggas yang terserang flu burung dengan cara dibakar.
- Mengadakan vaksinasi bagi ayam atau ternak unggas yang masih sehat.
- Melakukan tindakan biosekuriti (pengawasan secara ketat terhadap lalu-lintas unggas produk unggas dan limbah peternakan unggas) untuk daerah yang bebas flu burung.
CATATAN PENTING
Penyebab flu burung di Indonesia adalah virus influenza tipe A subtipe H5N1.
PENTING YANG HARUS ANDA KETAHUI DARI FLU BURUNG DARI WHO Petunjuk bagi penduduk yang tinggal di daerah yang tertular flu burung Penyebaran flu burung di daerah yang tertular bisa dicegah:
1. orang sebaiknya menghindari kontak dengan ayam, bebek dan unggas lainnya kecuali sangat perlu. Ini adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi oleh flu burung.
2. Anak anak memiliki resiko yang lebih tinggi karena mungkin mereka bermain di tempat di mana unggas berada. Ajarilah anak anak untuk mengikuti petunjuk berikut:
o Hindari kontak dengan unggas jenis apapun, dengan bulu bulunya, kotoran maupun limbahnya.
o Jangan memelihara unggas sebagai hewan kesayangan.
o Cucilah tangan dengan air dan sabun setiap sesudah bersentuhan dengan unggas.
o Jangan tidur di dekat tempat pemeliharaan unggas.

3. Jangan memindahkan unggas baik yang hidup maupun yang mati dari satu tempat ke tempat lain, bahkan sekalipun anda kira unggas tersebut sehat.
4. Menangani unggas di daerah tertular harus dilakukan ditempat, tanpa memindahkannya ke luar dari area tersebut.
5. Jangan memasak unggas berasal dari daerah tertular untuk makanan keluarga maupun hewan peliharaan anda. Penyembelihan dan penanganan unggas tersebut untuk makanan adalah berbahaya.
6. Apabila anda secara tidak sengaja kontak dengan unggas di daerah tertular, seperti misalnya menyentuh badan unggas, feses atau kotoran unggas yang lain, atau berjalan di atas tanah di mana ada kotoran unggasnya:
o Cucilah tangan sampai bersih memakai air dan sabun sesudah setiap kontak.
o Lepaskan sepatu di luar rumah dan dibersihkan.
o Periksa suhu tubuh anda sekali setiap hari selama 7 hari. Apabila anda demam ( di atas 37.5 oC), periksakan diri anda ke dokter atau ke rumah sakit terdekat dengan segera.
7. Penanganan yang benar terhadap unggas yang sakit, diduga karena flu burung atau unggas yang mati merupakan kontrol yang penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
8. Anak anak di jaga agar tidak mendekati unggas yang sakit atau mati.
9. Apabila anda harus menangani unggas yang mati atau sakit, pakailah alat pelindung, seperti masker, goggle (pelindung mata), sepatu boot, sarung tangan..
Apabila peralatan tersebut tidak tersedia, gunakan kain/sapu tangan untuk menutup mulut dan hidung, pakailah kaca mata, gunakan tas plastik sebagai sarung tangan dan pembungkus sepatu dan mengikatnya pada pergelangan tangan dan kaki dengan karet. Pakailah baju overall yang bisa dicuci.
10. Apabila anda baru pertama kali mendapati unggas yang sakit atau mati dan tidak yakin situasinya, segera beritahu petugas yang berwenang dan serahkan penangan unggas tersebut kepada ahlinya. Dekontaminasi kebun atau kandang ayam akan membantu menghambat penyebaran penyakit.
11. Apabila mungkin, mintalah jasa petugas yang ahli untuk membantu dekontaminasi kebun atau kandang ayam.
12. Apabila hal itu tidak mungkin, dan anda harus mengejakannya sendiri, pakailah perlengkapan untuk melindungi mata, kepala, tangan, kaki dan bagian bagian lain yg tidak tertutup pakaian.
13. Unggas yang mati harus dikubur dengan aman
14. Pembersihan yang efektif akan menghilangkan bulu bulu atau feses yang tertinggal di kandang.
15. Virus flu bisa bertahan untuk sementara waktu di bahan bahan organic, jadi melalui pembersihan total dengan deterjen merupakan langkah yang amat penting. Semua bahan organic harus disingkirkan dari kandang ayam sedapat mungkin.
16. Oleh karena area terbuka (pekarangan) yang digunakan untuk memelihara unggas sulit untuk di bersihkan ataupun didesinfeksi, unggas sebaiknya ditiadakan dari area tersebut selama paling sedikit 42 hari untuk membiarkan radiasi ultraviolet menghacurkan sisa sisa virus. Periode pengosongan ini perlu diperpanjang pada musim dingin (hujan).
17. Penyemprotan desinfektan pada tumbuh tumbuhan di pekarangan/kebun maupun pada tanah hampir tidak ada gunanya, karena bahan kimia tersebut akan diinaktifkan oleh bahan organic. Pengupasan lapisan tanah biasanya tidak dianjurkan kecuali bila kontaminasi feses pada tanah tersebut sangat berat. Unggas yang mati dan feses/kotorannya harus dikubur.
18. Sedapat mungkin, mintalah bantuan dari petugas peternakan setempat bagaimana cara mengubur bangkai unggas dengan aman.
19. Pada waktu mengubur bangkai unggas dan fesesnya, usahakan untuk tidak menimbulkan debu. Semprotlah terlebih dahulu area penguburan dengan air untuk melembabkan. Kuburlah bangkai unggas dan fesesnya dengan kedalaman paling sedikit 1 meter.
20. Setelah bangkai unggas telah dikubur dengan benar, bersihkan seluruh area dengan seksama menggunakan deterjen dan air. Virus flu relatif bisa dimatikan oleh berbagai jenis deterjen dan desinfektan.
Pakaian pelindung yang terkontaminasi harus ditangani dengan benar atau dimusnahkan.
21. Setelah area dibersihkan, lepaskan semua perlengkapan pelindung dan cucilah tangan dengan air dan sabun.
22. Cucilah pakaian menggunakan air panas atau air sabun yang hangat. Jemurlah dibawah sinar matahari.
23. Letakkan sarung tangan bekas pakai dan benda benda lain yg akan dimusnahkan ke dalam kantung plastik untuk dimusnahkan dengan aman.
24. Bersihkan semua perlengkapan yang bisa dipakai kembali seperti misalnya sepatu boot dan kaca mata pelindung menggunakan air dan deterjen, tapi jangan lupa untuk mencuci tangan setelah memegang benda benda tersebut.
25. Benda benda yang tidak dapat dibersihkan dengan baik harus dimusnahkan.
26. Bersihkan badan/ mandi dengan air dan sabun. Cucilah rambut juga.
27. Hati hati untuk tidak menyentuh lagi pakaian atau benda yang terkontaminasi, atau mengotori lagi area yang telah dibersihkan.
28. Yang paling penting, cucilah tangan setiap selesai menangani benda benda yang terkontaminasi.
Alas kaki/sepatu juga harus didekontaminasi.
29. Setelah berjalan di area yang mungkin terkontaminasi ( misalnya: peternakan, pasar, kebun tempat memelihara ayam), bersihkan sepatu sebaik mungkin menggunakan air dan sabun.
30. Pada saat membersihkan sepatu, berhati hati agar tidak ada kotoran yang terpercik ke wajah atau ke baju. Pakailah kantong plastik untuk melindungi tangan, lindungi mata dengan kaca mata atau goggles, tutuplah hidung dan mulut dengan kain/ saputangan.
31. Tinggalkan sepatu dan sepatu boot di luar rumah sampai kita merasa yakin sepatu tersebut sudah benar benar bersih. Orang orang yang menderita gejala flu/pilek sebaiknya lebih berhati hati.
32. WHO percaya bahwa sangatlah penting untuk mencegah penyebaran flu manusia pada area yang terkena flu burung. Apabila flu manusia dan flu burung saling kontak, ada resiko terjadinya pertukaran materi genetis yang bisa menimbulkan terbentuknya jenis virus baru.
33. Setiap orang yang sedang menderita flu/pilek haruslah berhati hati dengan kotoran dari hidung(ingus) dan mulutnya pada saat berada di sekitar orang lain, terutama anak anak, untuk mencegah penularan flu manusia.
34. Tutuplah hidung dan mulut pada waktu batuk atau bersin. Gunakan tissue dan dibuang setelah sekali pakai. Ajarkan anak anak untuk melakukan hal ini juga.
35. Selalu mencuci tangan dengan air dan sabun setiap sehabis menyentuh kotoran hidung atau mulut karena kotoran tersebut bisa mengandung virus.
36. Anak anak cenderung untuk menyentuh wajah, mata dan mulut dengan tangan yang masih kotor. Ajarkan pada anak anak untuk mencuci tangan setelah batuk, bersih dan menyentuh benda benda yang kotor.
37. Laporkan ke petugas kesehatan segera dan konsultasikan ke ahli kesehatan apabila anda menderita demam dan atau gejala seperti flu. Tindakan pencegahan bisa dilakukan apabila mengunjungi teman/saudara yang dirawat di rumah sakit
38. Apabila anda mengunjungi pasien yang menderita flu burung, ikuti petunjuk dari petugas rumah sakit untuk mengenakan pakaian pelindung, termasuk masker, jas laboratorium, sarung tangan dan goggles (pelindung mata).
39. Pakaian pelindung seperti itu dibutuhkan apabila anda akan kontak secara langsung dengan pasien atau lingkungan di mana pasien berada.
40. Pastikan bahwa masker yang anda kenakan unkurannya pas buat anda. Apabila tidak, bicarakan dengan petugas rumah sakit.
41. Pada waktu anda meninggalkan ruangan pasien, anda harus melepaskan semua pakaian pelindung tersebut dan mencuci tangan dengan air dan sabun.
Di daerah tertular, di mana adanya flu burung telah dipastikan, jangan mengkonsumsi daging ayam yang berasal dari ayam yang sakit atau mati.
42. Di daerah tertular, disarankan untuk tidak memanfaatkan ayam sakit atau mati untuk makanan orang maupun hewan. Walaupun nampak sehat, ayam yang berasal dari daerah tertular jangan dimanfaatkan untuk makanan. Di daerah sekitarnya ( yang berdekatan dengan daerah tertular) beberapa tindakan pencegahan perlu dilakukan.
43. Secara umum, hanya unggas yang sehat yang boleh dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
44. Untuk memotong/mematikan unggas, gunakan cara cara agar anda maupun lingkungan di rumah anda tidak dicemari oleh darah, debu, feses maupun kotoran lain yang berasal dari unggas tersebut. Tanyakan ke petugas peternakan setempat mengenai prosedur pemotongan unggas yang benar.
45. Untuk pencabutan bulu, gunakan cara yang benar agar tidak mengotori anda maupun lingkungan tempat tinggal anda. Cara terbaik adalah dengan merendam unggas tersebut di dalam air panas sebelum mencabuti bulunya.
46. Untuk membersihkan isi perut dan usus unggas gunakan cara yang benar agar tidak mengotori lingkungan tempat tinggal anda.
47. Jangan menyentuh benda benda lain maupun wajah anda (misalnya: mengusap mata) pada saat anda melakukan prosedur prosedur tersebut di atas, kecuali setelah anda mencuci tangan dengan air dan sabun. Lakukan semua tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa unggas atau produk asal unggas diproses dengan benar dan aman untuk di konsumsi.
48. Ayam diproses secara higienis dan di masak sampai matang, contohnya: sudah tidak ada lagi cairan berwarna kemerahan, ayam dianggap aman untuk di makan.
Tetapi perlu diingat bahwa apabila ayam tersebut mengandung penyakit menular spt misalnya flu burung, orang yang memasak ayam tersebut mempunyai resiko tertular demikian juga lingkungan tempat ayam itu dipersiapkan untuk dimasak bisa tercemar oleh virus.
49. Telur juga bisa membawa bibit penyakit, seperti misalnya virus flu burung di bagian dalam telur maupun di kulit luarnya. Telur mentah dan kulit telur harus ditangani dengan hati hati. Cucilah kulit telur dengan air sabun dan cucilah tangan setelahnya. Telur yang dimasak sampai matang (direbus selama 5 menit pada temperature 70oC) tidak akan menularkan virus flu burung apabila dimakan.
50. Secara umum, semua makanan harus dimasak sampai matang, mencapai temperatur paling sedikit 70oC atau lebih di bagian dalam.






















SUMBER:

1. PUSAT DATA DAN INFORMASI PERSI - 21 September 2005
2. WHO : Avian Influenza-Fact Sheet 15 January 2004
3. LITBANG DEPKES

makalah flu burung

Flu Burung
PENGERTIAN
Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang burung/unggas/ayam . Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh virus influenza dengan kode genetik H5N1 (H=Haemagglutinin, N=Neuramidase) yang selain dapat menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke manusia.
PENYEBAB
Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A . Virus influenza termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift), dan dapat menyebabkan epidemi dan pandemi. Berdasarkan sub tipenya terdiri dari Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N) . Kedua huruf ini digunakan sebagai identifikasi kode subtipe flu burung yang banyak jenisnya.
Pada manusia: hanya terdapat jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2, H7N7. Sedangkan pada binatang: H1-H5 dan N1-N98.
Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari subtipe A H5N1.
Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22 °C dan lebih dari 30 hari pada 0 °C. Virus akan mati pada pemanasan 60 °C selama 30 menit atau 56 °C selama 3 jam dan dengan detergent, desinfektan misalnya formalin, serta cairan yang mengandung iodin.
GEJALA
Gejala flu burung dapat dibedakan pada unggas dan manusia.
a. Gejala pada unggas:
- Jengger berwarna biru
- Borok di kaki
- Kematian mendadak
b. Gejala pada manusia:
- Demam (suhu badan diatas 38 °C)
- lemas
- Pendarahan hidung dan gusi
- sesak nafas
- muntah dan nyeri perut serta diare
- Batuk dan nyeri tenggorokan
- Radang saluran pernapasan atas
- Pneumonia
- Infeksi mata
- Nyeri otot

MASA INKUBASI
Pada Unggas : 1 minggu
Pada Manusia : 1-3 hari , Masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak sampai 21 hari

DEFINISI KASUS
1. Kasus Suspek
Kasus suspek adalah seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam (temp > 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah satu keadaan;
• seminggu terakhir mengunjungi petemakan yang sedang berjangkit klb flu burung.
• kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan.
• bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung
2. Kasus "Probable"
Kasus "probale" adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan;
• Bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A (H5N1), misal : Test HI yang menggunakan antigen H5N1.
• Dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonia gagal pernafasan/ meninggal.
• Terbukti tidak terdapat penyebab lain.
3. Kasus Kompermasi
Kasus kompermasi adalah kasus suspek atau "probale" didukung oleh salah satu hasil pemeriksaan laboratorium;
• Kultur virus influenza H5N1 positip.
• PCR influenza (H5) positip.
• Peningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali

PENULARAN
Flu burung menular dari unggas ke unggas, dan dari unggas kemanusia, melalui air liur, lendir dari hidung dan feces. Penyakit ini juga dapat menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau sekreta burung/unggas yang menderita flu burung. Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika bersinggungan langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung. Contohnya: pekerja di peternakan ayam, pemotong ayam dan penjamah produk unggas lainnya.
Unggas yang sakit oleh Influenza A atau virus H5N1 dapat mengeluarkan virus dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus itu dapat bertahan hidup di air sampai empat hari pada suhu 22 derajad celcius dan lebih dari 30 hari pada nol derajad celcius. Di dalam kotoran dan tubuh unggas yang sakit, virus dapat bertahan lebih lama. Virus ini mati pada pemanasan 56 derajat Celcius dalam 3 jam atau 60 derajad celcius selama 30 menit. Bahan disinfektan fomalin dan iodine dapat membunuh virus menakutrkan ini.
Virus flu burung hidup di dalam saluran pencernaan unggas. Burung yang terinfeksi virus akan mengeluarkan virus ini melalui saliva (air liur), cairan hidung, dan kotoran. Avian Virus influenza avian dapat ditularkan terhadap manusia dengan 2 jalan. Pertama kontaminasi langsung dari lingkungan burung terinfeksi yang mengandung virus kepada manusia. Cara lain adalah lewat perantara binatang babi. Penularan diduga terjadi dari kotoran secara oral atau melalui saluran pernapasan.



Penyebaran flu burung di berbagai belahan dunia antara lain:
1. Ayam dan manusia di Hongkong. Selama wabah tersebut Pada tahun 1997 Avian Influenza A (H5N1) telah menginfeksi berlangsung 18 orang telah dirawat di rumah sakit dan 6 diantaranya meninggal dunia. Untuk mencegah penyebaran tersebut pemerintah setempat memusnahkan 1,5 juta ayam yang terinfeksi flu burung. Pada tahun 1999, di Hongkong dilaporkan adanya kasus Avian Influenza A (H9N2) pada 2 orang anak tanpa menimbulkan kematian. Pada tahun 2003, di Hongkong ditemukan lagi dua kasus Avian Influenza A (H5N1) dan satu orang meninggal.
2. Pada tahun 2003, di Belanda ditemukan 80 kasus Avian Influenza A (H7N7) dan satu diantaranya meninggal.
3. Pada tahun 2004 terjadi lagi 25 kasus Avian Influenza A (H5N1) di Vietnam (19) dan Thailand (6) yang menyebabkan 19 orang meninggal (5 di Thailand, 14 di Vietnam)

PENCEGAHAN

Pada Unggas:
Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung Vaksinasi pada unggas yang sehat
Pada Manusia:
Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang):
- Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
- Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung.
- Menggunakan alat pelindung diri. (contoh : masker dan pakaian kerja).
- Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.
- Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
- Imunisasi.
Masyarakat umum:
- Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat cukup.
- Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu : Pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya)
- Memasak daging ayam sampai dengan suhu ± 800 °C selama 1 menit dan pada telur sampai dengan suhu ± 640 °C selama 4,5 menit.
- Basuh tangan sesering mungkin, penjamah sebaiknya juga melakukan disinfeksi tangan (dapat dengan alcohol 70%, atau larutan pemutih/khlorin 0,5%untuk alat2/instrumen)
- Lakukan pengamatan pasif terhadap kesehatan mereka yang terpajan dan keluarganya. Perhatikan keluhan-keluhan seperti Flu, radang mata, keluhan pernafasan.

PENGOBATAN
Pengobatan bagi penderita flu burung adalah:
- Oksigenasi bila terdapat sesak napas.
- Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus).
- Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari.
- Anti replikasi neuramidase (inhibitor): Tamiflu dan Zanamivir
- Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100 mg 2 kali sehari.

KEBIJAKAN PEMERINTAH
Dalam rangka mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh flu burung, pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa kebijakan, di antaranya adalah sebagai berikut :
- Memberikan konpensasi bagi peternakan rakyat selama 6 bulan dari 29 Januari – 30 Juli 2004 berupa DOC dan Pakan.
- Memusnahkan semua unggas yang terserang flu burung dengan cara dibakar.
- Mengadakan vaksinasi bagi ayam atau ternak unggas yang masih sehat.
- Melakukan tindakan biosekuriti (pengawasan secara ketat terhadap lalu-lintas unggas produk unggas dan limbah peternakan unggas) untuk daerah yang bebas flu burung.
CATATAN PENTING
Penyebab flu burung di Indonesia adalah virus influenza tipe A subtipe H5N1.
PENTING YANG HARUS ANDA KETAHUI DARI FLU BURUNG DARI WHO Petunjuk bagi penduduk yang tinggal di daerah yang tertular flu burung Penyebaran flu burung di daerah yang tertular bisa dicegah:
1. orang sebaiknya menghindari kontak dengan ayam, bebek dan unggas lainnya kecuali sangat perlu. Ini adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi oleh flu burung.
2. Anak anak memiliki resiko yang lebih tinggi karena mungkin mereka bermain di tempat di mana unggas berada. Ajarilah anak anak untuk mengikuti petunjuk berikut:
o Hindari kontak dengan unggas jenis apapun, dengan bulu bulunya, kotoran maupun limbahnya.
o Jangan memelihara unggas sebagai hewan kesayangan.
o Cucilah tangan dengan air dan sabun setiap sesudah bersentuhan dengan unggas.
o Jangan tidur di dekat tempat pemeliharaan unggas.

3. Jangan memindahkan unggas baik yang hidup maupun yang mati dari satu tempat ke tempat lain, bahkan sekalipun anda kira unggas tersebut sehat.
4. Menangani unggas di daerah tertular harus dilakukan ditempat, tanpa memindahkannya ke luar dari area tersebut.
5. Jangan memasak unggas berasal dari daerah tertular untuk makanan keluarga maupun hewan peliharaan anda. Penyembelihan dan penanganan unggas tersebut untuk makanan adalah berbahaya.
6. Apabila anda secara tidak sengaja kontak dengan unggas di daerah tertular, seperti misalnya menyentuh badan unggas, feses atau kotoran unggas yang lain, atau berjalan di atas tanah di mana ada kotoran unggasnya:
o Cucilah tangan sampai bersih memakai air dan sabun sesudah setiap kontak.
o Lepaskan sepatu di luar rumah dan dibersihkan.
o Periksa suhu tubuh anda sekali setiap hari selama 7 hari. Apabila anda demam ( di atas 37.5 oC), periksakan diri anda ke dokter atau ke rumah sakit terdekat dengan segera.
7. Penanganan yang benar terhadap unggas yang sakit, diduga karena flu burung atau unggas yang mati merupakan kontrol yang penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
8. Anak anak di jaga agar tidak mendekati unggas yang sakit atau mati.
9. Apabila anda harus menangani unggas yang mati atau sakit, pakailah alat pelindung, seperti masker, goggle (pelindung mata), sepatu boot, sarung tangan..
Apabila peralatan tersebut tidak tersedia, gunakan kain/sapu tangan untuk menutup mulut dan hidung, pakailah kaca mata, gunakan tas plastik sebagai sarung tangan dan pembungkus sepatu dan mengikatnya pada pergelangan tangan dan kaki dengan karet. Pakailah baju overall yang bisa dicuci.
10. Apabila anda baru pertama kali mendapati unggas yang sakit atau mati dan tidak yakin situasinya, segera beritahu petugas yang berwenang dan serahkan penangan unggas tersebut kepada ahlinya. Dekontaminasi kebun atau kandang ayam akan membantu menghambat penyebaran penyakit.
11. Apabila mungkin, mintalah jasa petugas yang ahli untuk membantu dekontaminasi kebun atau kandang ayam.
12. Apabila hal itu tidak mungkin, dan anda harus mengejakannya sendiri, pakailah perlengkapan untuk melindungi mata, kepala, tangan, kaki dan bagian bagian lain yg tidak tertutup pakaian.
13. Unggas yang mati harus dikubur dengan aman
14. Pembersihan yang efektif akan menghilangkan bulu bulu atau feses yang tertinggal di kandang.
15. Virus flu bisa bertahan untuk sementara waktu di bahan bahan organic, jadi melalui pembersihan total dengan deterjen merupakan langkah yang amat penting. Semua bahan organic harus disingkirkan dari kandang ayam sedapat mungkin.
16. Oleh karena area terbuka (pekarangan) yang digunakan untuk memelihara unggas sulit untuk di bersihkan ataupun didesinfeksi, unggas sebaiknya ditiadakan dari area tersebut selama paling sedikit 42 hari untuk membiarkan radiasi ultraviolet menghacurkan sisa sisa virus. Periode pengosongan ini perlu diperpanjang pada musim dingin (hujan).
17. Penyemprotan desinfektan pada tumbuh tumbuhan di pekarangan/kebun maupun pada tanah hampir tidak ada gunanya, karena bahan kimia tersebut akan diinaktifkan oleh bahan organic. Pengupasan lapisan tanah biasanya tidak dianjurkan kecuali bila kontaminasi feses pada tanah tersebut sangat berat. Unggas yang mati dan feses/kotorannya harus dikubur.
18. Sedapat mungkin, mintalah bantuan dari petugas peternakan setempat bagaimana cara mengubur bangkai unggas dengan aman.
19. Pada waktu mengubur bangkai unggas dan fesesnya, usahakan untuk tidak menimbulkan debu. Semprotlah terlebih dahulu area penguburan dengan air untuk melembabkan. Kuburlah bangkai unggas dan fesesnya dengan kedalaman paling sedikit 1 meter.
20. Setelah bangkai unggas telah dikubur dengan benar, bersihkan seluruh area dengan seksama menggunakan deterjen dan air. Virus flu relatif bisa dimatikan oleh berbagai jenis deterjen dan desinfektan.
Pakaian pelindung yang terkontaminasi harus ditangani dengan benar atau dimusnahkan.
21. Setelah area dibersihkan, lepaskan semua perlengkapan pelindung dan cucilah tangan dengan air dan sabun.
22. Cucilah pakaian menggunakan air panas atau air sabun yang hangat. Jemurlah dibawah sinar matahari.
23. Letakkan sarung tangan bekas pakai dan benda benda lain yg akan dimusnahkan ke dalam kantung plastik untuk dimusnahkan dengan aman.
24. Bersihkan semua perlengkapan yang bisa dipakai kembali seperti misalnya sepatu boot dan kaca mata pelindung menggunakan air dan deterjen, tapi jangan lupa untuk mencuci tangan setelah memegang benda benda tersebut.
25. Benda benda yang tidak dapat dibersihkan dengan baik harus dimusnahkan.
26. Bersihkan badan/ mandi dengan air dan sabun. Cucilah rambut juga.
27. Hati hati untuk tidak menyentuh lagi pakaian atau benda yang terkontaminasi, atau mengotori lagi area yang telah dibersihkan.
28. Yang paling penting, cucilah tangan setiap selesai menangani benda benda yang terkontaminasi.
Alas kaki/sepatu juga harus didekontaminasi.
29. Setelah berjalan di area yang mungkin terkontaminasi ( misalnya: peternakan, pasar, kebun tempat memelihara ayam), bersihkan sepatu sebaik mungkin menggunakan air dan sabun.
30. Pada saat membersihkan sepatu, berhati hati agar tidak ada kotoran yang terpercik ke wajah atau ke baju. Pakailah kantong plastik untuk melindungi tangan, lindungi mata dengan kaca mata atau goggles, tutuplah hidung dan mulut dengan kain/ saputangan.
31. Tinggalkan sepatu dan sepatu boot di luar rumah sampai kita merasa yakin sepatu tersebut sudah benar benar bersih. Orang orang yang menderita gejala flu/pilek sebaiknya lebih berhati hati.
32. WHO percaya bahwa sangatlah penting untuk mencegah penyebaran flu manusia pada area yang terkena flu burung. Apabila flu manusia dan flu burung saling kontak, ada resiko terjadinya pertukaran materi genetis yang bisa menimbulkan terbentuknya jenis virus baru.
33. Setiap orang yang sedang menderita flu/pilek haruslah berhati hati dengan kotoran dari hidung(ingus) dan mulutnya pada saat berada di sekitar orang lain, terutama anak anak, untuk mencegah penularan flu manusia.
34. Tutuplah hidung dan mulut pada waktu batuk atau bersin. Gunakan tissue dan dibuang setelah sekali pakai. Ajarkan anak anak untuk melakukan hal ini juga.
35. Selalu mencuci tangan dengan air dan sabun setiap sehabis menyentuh kotoran hidung atau mulut karena kotoran tersebut bisa mengandung virus.
36. Anak anak cenderung untuk menyentuh wajah, mata dan mulut dengan tangan yang masih kotor. Ajarkan pada anak anak untuk mencuci tangan setelah batuk, bersih dan menyentuh benda benda yang kotor.
37. Laporkan ke petugas kesehatan segera dan konsultasikan ke ahli kesehatan apabila anda menderita demam dan atau gejala seperti flu. Tindakan pencegahan bisa dilakukan apabila mengunjungi teman/saudara yang dirawat di rumah sakit
38. Apabila anda mengunjungi pasien yang menderita flu burung, ikuti petunjuk dari petugas rumah sakit untuk mengenakan pakaian pelindung, termasuk masker, jas laboratorium, sarung tangan dan goggles (pelindung mata).
39. Pakaian pelindung seperti itu dibutuhkan apabila anda akan kontak secara langsung dengan pasien atau lingkungan di mana pasien berada.
40. Pastikan bahwa masker yang anda kenakan unkurannya pas buat anda. Apabila tidak, bicarakan dengan petugas rumah sakit.
41. Pada waktu anda meninggalkan ruangan pasien, anda harus melepaskan semua pakaian pelindung tersebut dan mencuci tangan dengan air dan sabun.
Di daerah tertular, di mana adanya flu burung telah dipastikan, jangan mengkonsumsi daging ayam yang berasal dari ayam yang sakit atau mati.
42. Di daerah tertular, disarankan untuk tidak memanfaatkan ayam sakit atau mati untuk makanan orang maupun hewan. Walaupun nampak sehat, ayam yang berasal dari daerah tertular jangan dimanfaatkan untuk makanan. Di daerah sekitarnya ( yang berdekatan dengan daerah tertular) beberapa tindakan pencegahan perlu dilakukan.
43. Secara umum, hanya unggas yang sehat yang boleh dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
44. Untuk memotong/mematikan unggas, gunakan cara cara agar anda maupun lingkungan di rumah anda tidak dicemari oleh darah, debu, feses maupun kotoran lain yang berasal dari unggas tersebut. Tanyakan ke petugas peternakan setempat mengenai prosedur pemotongan unggas yang benar.
45. Untuk pencabutan bulu, gunakan cara yang benar agar tidak mengotori anda maupun lingkungan tempat tinggal anda. Cara terbaik adalah dengan merendam unggas tersebut di dalam air panas sebelum mencabuti bulunya.
46. Untuk membersihkan isi perut dan usus unggas gunakan cara yang benar agar tidak mengotori lingkungan tempat tinggal anda.
47. Jangan menyentuh benda benda lain maupun wajah anda (misalnya: mengusap mata) pada saat anda melakukan prosedur prosedur tersebut di atas, kecuali setelah anda mencuci tangan dengan air dan sabun. Lakukan semua tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa unggas atau produk asal unggas diproses dengan benar dan aman untuk di konsumsi.
48. Ayam diproses secara higienis dan di masak sampai matang, contohnya: sudah tidak ada lagi cairan berwarna kemerahan, ayam dianggap aman untuk di makan.
Tetapi perlu diingat bahwa apabila ayam tersebut mengandung penyakit menular spt misalnya flu burung, orang yang memasak ayam tersebut mempunyai resiko tertular demikian juga lingkungan tempat ayam itu dipersiapkan untuk dimasak bisa tercemar oleh virus.
49. Telur juga bisa membawa bibit penyakit, seperti misalnya virus flu burung di bagian dalam telur maupun di kulit luarnya. Telur mentah dan kulit telur harus ditangani dengan hati hati. Cucilah kulit telur dengan air sabun dan cucilah tangan setelahnya. Telur yang dimasak sampai matang (direbus selama 5 menit pada temperature 70oC) tidak akan menularkan virus flu burung apabila dimakan.
50. Secara umum, semua makanan harus dimasak sampai matang, mencapai temperatur paling sedikit 70oC atau lebih di bagian dalam.






















SUMBER:

1. PUSAT DATA DAN INFORMASI PERSI - 21 September 2005
2. WHO : Avian Influenza-Fact Sheet 15 January 2004
3. LITBANG DEPKES

kumpulan sms lucu

kumpulan sms lucu paling bikin ngakak
Rahasia
Jngn bilang sapa2 yach….aku kasih tahu nich…ada monyet bisa baca SMS…ini skarang buktinya…hi..hi..msh gak percaya, baca lagi dech
saran untuk diingat
“Jika anda bercinta tidak mencapai puncak,saya sarankan agar anda jangan bercinta dihari libur sebab puncak macet!”
saran untuk diingat
“Jika anda bercinta tidak mencapai puncak,saya sarankan agar anda jangan bercinta dihari libur sebab puncak macet!”
Patrick Star
Setiap kali aku ingat kamu, aku semakin rindu padamu…Untuk melepaskan itu, aku harus memeluk boneka Patrick..
PERGI KE SURGA
Guru Sekolah Minggu tersenyum bertanya, “Siapa yang ingin pergi ke
Surga, coba angkat tangan!” Semua mengangkat tangannya, kecuali seorang
anak kecil. Guru bertanya, “Kamu tidak ingin pergi ke Surga?” Anak itu
menjawab, “Tidak, bu Guru. Ibu menyuruh saya segera pulang ke rumah,
tidak boleh pergi kemana-mana.”
kuda pemalu
T:Kuda apa yang malu2?
J:Kudapatkan kamu sedang telanjang!!!
cinta
1st love tetap dikenang,
cinta kilat tak bererti sesaat,
cinta abadi selalu sejati,
cinta monyet cepat usang,
tinggal monyetnya aje yg masih baca SMS
M.O.N.Y.E.T
Gue seneng ama sifat2 elo, seperti Menyayangi, Optimis, Nekat, Yakin, Elastis, & Tekun. Jadi kalo disingkat, elo seperti M.O.N.Y.E.T
Ingat Kamu
Mau chatting inget kamu…..
Mau mandi inget kamu……..
Mau tidur inget kamu……….
Mau minum inget kamu…….
Lagi makan inget…..
huuh emang gw pikirin, laper bro he….he…he..
BUKAN ELO
KATA TEMAN GW,LO ORANGNYA BAEK,LO PENGERTIAN,BIJAKSANA,TIDAK SOMBONG.RENDAH DIRI.LO JG CUANTIK,MANIS,SEXCI.POKOKNYA SMUA DECH….ITU KATA TEMAN GW KE GW BUKAN ELO.KACIN DECH LO….!!!!!
Pendampingku…..
Hai…
Aku tau, kau mungkin
benci padaku…
Tapi, kau itu baik,
perhatian dan
penuh kasih sayang…
Aku ingin
bertanya sesuatu…
Maukah kau
Jadi pendampingku…..
cingku???
TeMpe PenYet MuraH
Halo.. hola.. ao..
mo ikut ak g? ak traktir neh..
Ak traktir tempe penyet, muraaaah bgt, bisa-bisa gratis. Coz di penyet sama ketiak yg jualan.
Tips usir Nyamuk
Sebetulnya semua merk HP bisa digunakan sebagai obat nyamuk!, anda tidak percaya?
Lakukan langkah berikut ini :
1.Pegang HP anda dengan tangan
2.Cari nyamuk yang hinggap di dinding
3.Lemparkan HP dengan tepat ke arah nyamuk tersebut.
Lihat nyamuknya pasti mati, percayakan sekarang.
Remember me
If u need love please remember me, if u need kiss please remember me, if u need money please forget me
HUTANG
Kalo kamu buka sms ini, berarti kamu HUTANG janji ketemu ma aku. kalo kamu baca sms ini, berarti kamu HUTANG pelukan ma aku. kalo kamu balas sms ini berarti kamu HUTANG ciuman ma aku. dan kalo kamu cuekin sms ini kamu HUTANG nyawa ma aku.”
Filed under: SMS Lucu and


hipertensi (tekanan darah tinggi)

Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.

Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.

Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung (Heart attack).
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :
• Hipertensi PrimaryHipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.




• Hipertensi SecondaryHipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut).

Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu

Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka disebut Eclamsia.


1. Penyebab Hipertensi
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi. Stop menjadi alcoholic!

2. Penanganan dan Pengobatan Hipertensi
a. Diet Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)
• Kandungan garam (Sodium/Natrium)Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi asin-asinan garam, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini ;
- Jangan meletakkan garam diatas meja makan
- Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan
- Batasi konsumsi daging dan keju
- Hindari cemilan yang asin-asin
- Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium
• Kandungan Potasium/KaliumSuplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah, Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk di konsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).
C. Gejala Penyakit Hipertensi
Gejala-gejala penyakit hipertensi yaitu sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sebagai berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak nafas
6. Gelisah
1. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal
Sedangkan Pada anak, gejalanya anak mudah gelisah, cepat lelah, sesak napas, susah minum dan biru di tangan dan bibir.

Pengobatan
hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;
- Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.

- Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.

- Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.













SERANGAN JANTUNG
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke situ. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibar pergumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya di pasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.
Gejala Serangan Jantung
Gejala-gejala ini untuk setiap orang bisa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin nafas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih para yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
• Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang myang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
• Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
• Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
• Palpitasi (jantung berdebar-debar)
• Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
Tanda-tanda Peringatan Dini
Bagaimanapun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang bolong. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.
Diagnosis
Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti smeua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. etelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau du hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.
10 anggapan salah tentang penyakit jantung
1. Penyakit jantung hanya terjadi pada orang gemuk saja
2. Penyakit jantung tidak bisa pada anak atau orang muda
3. Wanita terbebas dari penyakit jantung
4. Penyakit jantung hanya satu macam
5. Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit jantung
6. Tidak ada hubungan dengan serangan stroke
7. Penyakit jantung merupakan penyakit keturunan
8. Penyakit jantung tidak dapat dicegah
9. Terkena penyakit jantung sebab sering dikagetkan
10. Penyakit jantung muncul sebab sering mengonsumsi menu jantung pisang

• Faktor Penyebab Penyakit Serangan Jantung
Adapun secara garis besar faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit jantung antara lain ; Kelainan jantung bawaan, Gangguan pada fungsi kerja katup jantung dan Terganggunya pembuluh koroner yang berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Dari ketiga hal tersebut, Penyakit jantung yang umumnya ditakuti adalah jantung koroner karena menyerang pada usia produktif dan dapat menyebabkan serangan jantung hingga kematian mendadak. Faktor-faktor diatas erat kaitannya dengan pola konsumsi dan kehidupan yang bersangkutan, diantaranya :

- Merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun
- Sering mengkonsumsi makanan jenis lemak (kolesterol) tinggi
- Menderita tekanan darah tinggi
- Menderita penyakit kencing manis (Diabetes)
• Diagnosis Penyakit Serangan Jantung
Dari keluhan yang dirasakan penderita, Dokter umumnya dapat langsung memberikan dugaan apakah itu tanda dan gejala serangan jantung atau bukan. Tentunya untuk memperkuat diagnosa yang ditegakkan, dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan detak jantung si penderita.

Selanjutnya dokter akan mengirim penderita untuk melakukan pemeriksaan ECG/EKG beserta pemeriksaan darah. Jika penderita saat itu masih merasakan nyeri, Pemberian obat akan dilakukan sebelum pemeriksaan itu dilakukan. Hal ini disebabkan bahwa nyeri yang amat sangat dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung bahkan kematian.
• Penanganan Penyakit Serangan Jantung
Setengah dari jumlah kematian akibat serangan jantung adalah terjadi pada 3 sampai 4 jam pertama setelah terjadinya gejala serangan dimulai. Jadi tindakan penanganan pada gejala awal serangan jantung adalah hal yang paling penting bagi tim medis.

Pemberian obat-obatan seperti aspirin tablet secara kunyah dapat membantu jika terjadi pembekuan darah pada pembuluh arteri koroner, Sedangkan jenis tablet beta-blocker diberikan untuk memperlambat kerja jantung sehingga tidak terlalu bekerja keras dan mengurangi kemungkinan rusaknya otot jantung. Selanjutnya yang utama adalah pemberian Oxygen, yang menolong memperkecil kerusakan jaringan otot.

Penderita yang mengalami serangan jantung (penyakit jantung) tentunya akan dirawat dirumah sakit khususnya pada ruangan intensif penyakit jantung, karena memerlukan pemantauan dan monitor yang intensif. Selain pemberian obat-obatan dirumah sakit, tindakan yang mungkin dilakukan oleh tim kesehatan (medis) adalah angioplasty atau coronary artery bypass surgery (pembedahan/pemotongan bagian artery yang bermasalah).
Pencegahan Penyakit Serangan Jantung
Tindakan pencegahan antara lain yang dapat Anda lakukan adalah hindari obesitas/kegemukan dan kolesterol tinggi, Berhenti merokok merupakan target yang harus dicapai, juga hindari asap rokok dari lingkungan, Kurangi atau stop minum alkohol, Melakukan olah raga secara teratur, Jika mengidap penyakit darah tinggi dan kencing manis hendaknya melakukan pengontrolan sesuai saran dokter secara teratur