Selasa, 02 November 2010

KESEHATAN

DEMAM BERDARAH (DENGUE HEMORRHAGIC FEVER)



Definisi

Demam Dengue, adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri otot,
sendi dan tulang, penurunan jumlah sel darah putih dan ruam-ruam.

Demam Berdarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah demam dengue
yang disertai pembesaran hati dan tanda-tanda perdarahan.

Pada keadaan yang lebih parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan
penderita jatuh dalam keadaan syok akibat kebocoran plasma. Keadaan ini
disebut Dengue Shock Syndrome (DSS).


Gejala

Infeksi oleh virus Dengue menimbulkan variasi gejala mulai sindroma virus
nonspesifik sampai perdarahan yang fatal.Gejala Demam Dengue tergantung Pada
umur penderita. Pada bayi dan anak-anak kecil biasanya berupa demam Disertai
dengan ruam-ruam pada kulit. Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, biasa
dimulai dengan demam ringan atau tinggi (>39 derajat C) yang tiba-tiba dan
berlangsung selama 2 - 7 hari, disertai dengan sakit kepala hebat, nyeri di
belakang mata, nyeri sendi dan otot, mual-muntah dan ruam-ruam. Bintik-bintik
perdarahan di kulit sering terjadi, kadang-kadang disertai bintik-bintik
perdarahan di tenggorokan dan selaput bening mata.

Penderita juga sering mengeluh nyeri menelan, perasaan tidak enak di ulu hati,
nyeri di tulang rusuk kanan atau nyeri di seluruh perut. Kadang-kadang demam
mencapai 40 - 41 derajat C dan terjadi kejang demam pada bayi.

DHF adalah komplikasi serius demam dengue yang dapat mengancam jiwa
penderitanya, ditandai oleh:

a.. Demam tinggi yang terjadi tiba-tiba
b.. Tanda-tanda perdarahan
c.. Pembesaran hati
d.. Kadang-kadang disertai syok

Tanda-tanda perdarahan pada DHF dimulai dari tes Torniquet positif dan
bintik-bintik perdarahan di kulit (ptechiae). Ptechiae ini bisa terlihat di
seluruh anggota gerak, ketiak, wajah, dan gusi. Juga bisa terjadi perdarahan
hidung, gusi dan perdarahan dari saluran cerna dan perdarahan dalam urin.

Berdasarkan gejalanya DHF dikelompokkan menjadi 4 tingkatan :

a.. Derajat 1: demam diikuti gejala tidak khas. Satu-satunya tanda
perdarah-an adalah tes torniquet positif atau mudah memar.
b.. Derajat 2: gejala derajat 1 ditambah dengan perdarahan spontan.
Perdarahan bisa terjadi di kulit atau di tempat lain.
c.. Derajat 3: terjadi kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan denyut nadi
yang cepat dan lemah , hipotensi, suhu tubuh yang rendah, kulit lembab dan
penderita gelisah.
d.. Derajat 4: terjadi syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan
darah yang tidak dapat diperiksa.
Fase kritis pada penyakit ini terjadi pada akhir masa demam. Setelah demam
selama 2 - 7 hari, penurunan suhu biasanya disertai dengan tanda-tanda
gangguan sirkulasi darah. Penderita berkeringat, gelisah, kaki dan tangan
dingin dan mengalami perubahan tekanan darah dan denyut nadi.

Pada kasus yang tidak terlalu berat gejala-gejala ini hampir tak terlihat,
menandakan kebocoran plasma yang ringan. Bila kehilangan plasma hebat, akan
terjadi syok, syok berat dan kema-tian bila tidak segera ditangani.

Pada penderita dengan DSS, kondisi penderita akan cepat memburuk. Ditandai
dengan nadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun hingga kurang dari 20 mmHg
atau terjadi hipotensi. Kulit dingin, lembab dan penderita mula-mula terlihat
mengantuk kemudian gelisah.

Bila keadaan ini tidak segera ditangani penderita akan meninggal dalam Waktu
12-24 jam. Dengan pemberian cairan pengganti, kondisi penderita akan dengan
cepat membaik. Pada syok yang berat sekalipun, penderita akan membaik dalam
2-3 hari. Tanda-tanda adanya perbaikan adalah jumlah urine yang cukup dan
kembali nya nafsu makan.


Diagnosa

Pada awal terjadinya demam, DHF sulit dibedakan dengan infeksi lain yang
disebabkan oleh berbagai jenis virus, bakteri atau parasit. Setelah hari
ketiga atau keempat baru pemeriksaan darah dapat membantu diagnosa.

Diagnosa ditegakkan dari gejala klinis dan hasil pemeriksaan darah :

a.. Penurunan jumlah trombosit (< 100.000 sel/mm3) b.. Peningkatan konsentrasi sel darah (> 20% di atas rata-rata nilai normal)
c.. Hasil laboratorium semacam ini biasanya ditemukan pada hari ke-3 sampai
hari ke-7.

Pengobatan

Untuk mengatasi demam biasanya diberikan parasetamol. Salisilat tidak
digunakan karena akan memicu perdarahan dan asidosis. Parasetamol diberikan
selama demam masih mencapai 39 derajat C, paling banyak 6 dosis dalm 24 jam.

Kadang-kadang diperlukan obat penenang pada anak-anak yang sangat gelisah.
Kegelisahan ini biasa terjadi karena dehidrasi atau gangguan fungsi hati.

Haus dan dehidrasi merupakan akibat dari demam tinggi, tidak adanya nafsu
makan dan muntah. Untuk mengganti cairan yang hilang harus diberikan cairan
yang cukup melalui mulut atau melalui vena. Cairan yang diminum sebaiknya
mengandung elektrolit seperti oralit. Cairan lain yang biasa digunakan adalah
jus buah-buahan.


Penderita HARUS SEGERA DIRAWAT bila ditemukan gejala-gejala seperti di bawah
ini :

a.. Takikardia, denyut jantung meningkat.
b.. Kulit pucat dan dingin
c.. Denyut nadi melemah
d.. Terjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat ngantuk atau
tertidur terus menerus.
e.. Urine sangat sedikit
f.. Peningkatan konsentrasi hematokrit secara tiba-tiba
g.. Tekanan darah menurun hingga kurang dari 20 mmHg

Dengan tanda-tanda tersebut berarti penderita mengalami dehidrasi yang signifi
kan, sehingga diperlukan pengganti cairan secara intravena (infus-red).
Oksigen juga diperlukan pada penderita yang mengalami syok. Transfusi darah
hanya diberikan pada penderita dengan tanda-tanda perdarahan
yang signifikan.


Pencegahan

Sampai saat ini belum ditemukan vaksin yang dapat menangkal virus dengue
dengan berbagai serotipe. Satu-satunya usaha pencegahan atau pengendalian
dengue adalah dengan memerangi nyamuk yang berperan pada penularan virus
dengue. Aedes aegypti berkembang biak terutama di tempat-tempat buatan manusia
seperti wadah plastik, ban mobil bekas dan tempat lain yang menampung air
hujan. Nyamuk ini menggigit pada siang hari, beristirahat di dalam rumah dan
meletakkan telurnya pada tempat-tempat air bersih tergenang.

Pencegahan dilakukan dengan langkah 3M:

1. Menguras bak air

2. Menutup tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat berkembang biak nyamuk

3. Mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air

Ditempat penampungan air seperti bak mandi diberikan insektisida yang membunuh
larva nyamuk seperti abate. Hal ini bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk
selama beberapa minggu, tapi pemberiannya harus diulang setiap beberapa waktu
tertentu.

Ditempat yang sudah terjangkit DHF dilakukan penyemprotan insektisida secara
fogging. Untuk perlindungan yang lebih intensif, orang-orang yang tidur siang
sebaiknya menggunakan kelambu, memasang kasa nyamuk di pintu dan jendela,
menggunakan semprotan nyamuk di dalam rumah dan obat-obat nyamuk yang
dioleskan.


Terapi dengan TOGA

- Kapsul Buah Makasar 3 x1 kaps/hari

- Kapsul Mimba 3 x 1 Kaps/hari

- Kapsul Sambiloto 3 x 1 Kaps/hari

Fungsi ketiga kapsul diatas adalah untuk menekan perkembangan virus

- Tapak Liman 3 x 1 Kaps/hari

- Juice Jambu Biji Merah

Fungsi kedua bahan diatas adalah untuk meningkatkan kesehatan dan juga
tromboisit darah.

Demikian Sharing dari saya semoga bermanfaat.









Pencegahan Demam Berdarah (DBD)
Artikel - Kesehatan Umum
Wednesday, 03 September 2008 03:58

A. Bagaimana Cara Mencegah DBD ?
• Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes Aegypti) harus diberantas ,sebab vacsin untuk pencegahannya belum tersedia
• Cara tepat untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti adalah memberantas jentik-jentiknya di tempat berkembang biaknya. CAra ini dikenal sebagai "Gerakan 3M"
• Olehkarena tempat-tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum, maka setiap keluarga harus melaksanakan "3M" secara teratur sekuang-kurangnya seminggu sekali
B. Bagaimana Cara melaksanakan "3M" ?
Untuk mencehan penyakit DBD setiap keluarga dianjurkan untuk melaksanakan "3M" di rumah dan halaman masing-masing dengan melibatkan seluruh keluarga, dengan cara sebagai berikut :
1. Menguras bak mandi sekurang-kurangnya 1 minggu sekali
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
3. Mengganti air Vas bunga/tanaman air seminggu sekali
4. Mengganti air tempat minum burung
5. Menimbun barang-barang bekas yang dapat menampung air
6. Menabur bubuk abete atau altosid pada tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras atau di daerah yang air bersih sulit didapat, sehingga perlu penampungan air hujan
7. Memelihara ikan di tempat-tempat penampungan air
Takaran abate : 1 sendok peres (+ 10 gram) untuk 100 liter air
Takaran altosid : 1/4 sendok peres (+ 2,5 gram) untuk 100 liter














Cara Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue



Bagaimana cara penularan penyakit DBD ?
Penyakit DBD hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty betina.

• Nyamuk ini mendapat virus dengue sewaktu menggigit/menghisap darah orang :
o Yang sakit DBD atau
o Yang tidak sakit DBD tetapi dalam darahnya terdapat virus Dengue (karena orang ini memiliki kekebalan terhadap virus dengue)
o Orang yang mengandung virus dengue tetapi tidak sakit, dapat pergi kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes Aegypti.
• Virus dengue yang terhisap akan berkembangbiak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
• Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk.
• Bila orang yang ditulari itu tidak memiliki kekebalan (umumnya anak-anak), ia akan segera menderita DBD.
• Nyamuk Aedes Aegypti yang sudah mengandung virus dengue, seumur hidupnya dapat menularkan kepada orang lain.
• Dalam darah manusia, virus dengue akan mati dengan sendirinya dalam waktu lebih kurang 1 minggu.
• Tanda-tanda Penyakit Demam Berdarah Dengue


Apa tanda-tanda penyakit DBD ?
1. Mendadak panas tinggi selama 2-7 hari, tampak lemah dan lesu suhu badan antara 38 Cº sampai 40 Cº
2. Tampak bintik-bintik merah pada kulit, seperti bekas gigitan nyamuk disebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler dikulit, untuk membedakannya kulit direnggangkan, bila bintik merah itu hilang, berarti bukan tanda penyakit DBD.
3. Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan)
4. Akan terjadi muntah darah/berak darah.
5. Kadang-kadang nyeri ulu hati, karena terjadi perdarahan di lambung.
6. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat, bila tidak segera ditolong di Rumah Sakit dalam 2-3 hari dapat meninggal dunia.

0 komentar:

Posting Komentar